Blogger Widgets

Minggu, 18 Januari 2015

Terimakasih Adik - Adik SMP Negeri 120 Jakarta Utara

 Assalamualaikum Wr. Wb.

Pengalaman indah bersama adik-adik tercinta di SMP N 120 Jakarta Utara tidak mungkin saya lupakan. Pertama kalinya datang ke sebuah sekolah dengan menggunakan almamater tercinta bersama teman - teman dengan tujuan mengenalkan "olimpisme" suatu matakuliah yang kita pelajari selama satu semester ini. 

Sebelum kami menuju sekolah tujuan, kami berkumpul di halte busway depan kampus kami.Sungguh luar biasanya kami semua sampai tepat waktu sesuai jam yang kami sepakati yaitu pukul 06.00 WIB, setelah semuannya sudah berkumpul kami berangkan menaiki busway. keadaan di busway ketika jam segitu luar biasa padatnya dan pastinya jalanan pun macet entahlah jam berapa kami sampai di sekolah tersebut. ketika jam tanggan saya menunjukan pukul 08.00 saya mulai sedikit resah karena seharusnya pada jam ini kami harus sudah sampai disekolah tersebut, namun apa daya kemacetan karena perbaikan jalanan ini telah menghambat kami. setelah gelisah didalam busway sampailah kami pada halte tujuan kami. kami turun dari halte tersebut dan saya kira sekolahnya sudah dekat dari halte tersebut tetapi nyatannya tidak, saya harus naik kendaraan umum yang tidak seperti  biasanyannya, kendaraan umum ini seperti mobil biasa yang tidak memiliki nomer dan rute. setelah naik angkot ini saya melirik jam tangan lagi yang menyatakan jam 08.45 dan ketika itu teman saya yang sudah berangkat lebih dahulu dengan mengendarai motor sudah menelpon dan menanyakan keberadaan kami sekarang. cukup resah karena teman saya yang sudah disana menyatakan adik-adiknya sudah menunggu kehadiran kami. saya tidak tau seberapa lama lagi saya berada di angkot ini, sangkin penasarannya saya dan teman-teman menanyakan pada sopir angkot tersebut apakah tempat tujuan kami sudah dekat atau belum? Pak sopir itupun menjawab bahwa sekolahan yang kami ingin tuju itu masih sangat jauh berada di ujung dan dekat dengan laut. mendengar pernyataan itu saya sedikit terkejud karena keberadaan kami sudah dinantikan oleh adik-adik disana.

ketika kami sudah sampai didepan sekolahan itu legahlah hati kami, kami langsung memasuki gerbang dan kami bertemu dengan penjaga sekolah yang membawa kami kedepan ruang guru. Didepan ruang guru kami bertemu dengan wakil kepala sekolah, kami disambut dengan ramah dan pak wakil kepala sekolah mempersilakan kami untuk langsung naik saja karena keberadaan kami sudah dinantikan oleh adik -adik dikelas.

Sesampai kami dikelas saya dan teman -teman meminta maaf atas keterlambatan kami dan adik -adik itupun memahaminya. kami mulai memperkenalkan nama satu persatu dan memberitaukan apa tujuan kami datang kesekolah mereka. Mengenalkan mereka terhadap nilai-nilai Olimpisme. memberitau arti Citius, Altius, Fortius serta memberitaukan gerakan-gerakannya.

Saat dikelas kami juga menanyakan cita-cita mereka, sebagian besar bercita-cita menjadi dokter, polisi/polwan serta pemain sepak bola. Setelah semua anak dalam kelas ini kebagian untuk mengutarakan cita-cita mereka kami meng-Aamiin kannya bersama-sama, semoga Allah mendengar cita-cita kalian dan dapat mengabulkannya.Untuk menambah semangat adik - adik ini kami menyetelkan beberapa video yang dapat membangkitkan semangat mereka, semangat yang benar-benar harus dipupuk sejak kini agar kelak ketika mereka dewasa semangat itu sudah besar dan tidak mudah goyah apalagi runtuh.

Selesailah sudah bahasan kami mengenai olimpisme dan video-video pun telah usai kita saksikan dan kami meminta mereka untuk berdiri semua dan menyanyikan lagu "Hymne Guru". Kami menyanyikan lagu ini bersama-sama dan begitu semangat mereka menyanyikan lagu ini membuat hati saya bergetar, sungguh luar biasa adik-adik ku ini dan terimakasih atas lantunan lagu hymne guru kalian semoga saya kelak dapat menjadi seorang guru yang baik untuk anak didik saya.



















Foto - foto diatas dapat sedikit mengambarkan kebersamaan kita  yang tidak mungkin saya lupakan. Terimakasih adik - adik, semoga apa yang kalian cita-citakan dapat terwujud, sampai jumpa dilain waktu :)

Rabu, 07 Januari 2015

Olymphis 9



PENERAPAN OLIMPISME UNTUK
MEMBANGUN ORGANISASI YANG SUKSES


Paradigma membangun organisasi yang sukses
1.       Organisasi
2.       Bisnis
3.       Harus dikelola professional
Karena Keputusan Organisasi Sangat Kompleks Maka Pemimpin Organisasi Yang Sukses Menggunakan Suatu Proses Logis Agar  Penatapan & Keputusan Yang Di Hasilkan Jelas Dan Mampu Diimplementasikan Dengan Tepat dan Cepat.
Organisasi Harus Memiliki Visi dan Misi Yang Jelas” ini harus dimiliki oleh semua organisasi.
Visi merupakan Pernyataan visioner & strategis tentang “bisnis apa” yang ingin  dikembangkan oleh organisasi
Misi merupakan Pernyataan yang menjelaskan statement tentang “eksistensi bisnis” yang diharapkan” dan  “ bagaimana bisnis akan di laksanakan ”.

Indikator Keluaran Organisasi Yang Sukses
Peningkatan Performansi Organisasi (Material/Non Material)
Memenuhi Kebutuhan & Harapan Pemangku Kepentingan
Terbangun Kualitas  Output Organisasi (Produk  &  Layanan)
Terjadinya Produktifitas,Inovasi & Kreatifitas Kerja
Adanya Komitmen Selurh Jajaran Organisasi

“Komitmen adalah modal utama yang harus dimiliki organisasi “ Langkah Untuk Meningkatkan Komitmen Jajaran Diperlukan :
-          Kewenangan  - keterlibatan  dalam keputusan –membuat keputusan dan tanggung jawab
-          Perusahaan – mendukung pelatihan
-          Kompensasi yang kreatif  dan pembinaan karier
-          Pemanfaatan secara maksimal  talenta tenaga kerja
-          Memahami dan memenuhi kebutuhan dan harapan tenaga kerja

Olymphis 6



“ NILAI-NILAI OLIMPISME
DALAM  KEHIDUPAN MASYARAKAT GLOBAL

GLOBALISASI  DALAM MASYARAKAT INDONESIA  



ada sebagian masyarakat kita yang hidupnya masih keterbelakangan jauh sekali seperti penduduk jakarta yang kehidupannya sudah mengarah ke globalisasi. globalisasi memang hebat namun memiliki dampah negatid seperti berikut:
-        -   Pergeseran kultur budaya timur  ke barat di berbagai aspek  kehidupan masyarakat
-          - Berkembangnya sikap-sikap   negatif pd kelompok masyarakat karena dampak negatif globalisasi dan modernisasi seperti : sikap individualis, egois,mau menang  sendiri,anarki , hedonism
-         -  Menurunnya nasionalisme,  rasa kebangsaan dan persatuan
-   Berpikir secara instan, kurang semangat kerja keras,masabodoh

kondisi seperti diatas dapat diimbangi oleh :
- Kecintaan terhadap budaya Nasional masih terasa di lingkungan  masyarakat dan generasi muda 
- Nilai nilai spiriual masih sangat berpengaruh di seluruh lapisan masyarakat, sehingga merupakan fungsi kendali kehidupan sosial masyarakat 
“Nilai-Nilai Olympism 
Sebagai Alternatif Solusi Jawaban untuk mengatasi
 

Penerapan Nilai Olympism Dalam Kehidupan Masyarakat Global Agar Terbangun Lingkungan Yang Kondusif
 1. membangkitkan sikap respect 
- Meningkatkan dan  menjaga kecintaan terhadap budaya luhur Bangsa
- Kepedulian terhadap sesama
- Selalu ingin beperan dalam setiaphal-hal positif
- Menanamkan bahwa Persahabatan dan kedamaian adalah lebih utama  dalam kehidupan bermasyarakat

2. membangkitkan sikap perstatif
- tidak mudah menyerah
- selalu semangat 
- masyarakat yang dinamis, inovatif dan kreatif

3. mmembangkitkan sikap jujur 
- membangun sikap positif
- mengontrol diri agar tidak mau di suap (korupsi)


Jumat, 14 November 2014

Olymphis 10


PENANAMAN OLIMPISME  UNTUK MEMBANGUN LINGKUNGAN PENDIDIKAN YANG KONDUSIF

Pada materi ke 10 ini kita membahas tentang olimpisme untuk membangun lingkungan pendidikan yang kondusif. Kita ketahui nilai-nilai dalam olimpisme yaitu respect, excellence, dan friendship sangatlah baik diterapkan dalam segala bidang termaksud bidang pendidikan. Yang saya ketahui pendidikan adalah segala tindakan yang disengaja yang dilakukan oleh orang dewasa yang bertanggung jawab moral dalam rangka membantu anak yang belum dewasa untuk menjadi dewasa dan mandiri dan pendidikan juga dapat membangun potensi yang anak bawa sejak lahir. Namun pendidikan saat ini belumlah kondusif dapat kita lihat perbedaan antara proses pendidikan dengan tuntutan dari luar yang dinginkan :

 Proses pendidikan 

o   Orientasi terhadap pengembangan
o   Intelektual (Intellectual development)
o   Penyiapan untuk menghadapi masalah yang sederhana 
o   Pembentukan Sikap-Sikap Dasar “Normatif” (etika, sopan - santun, disiplin, birokratis)
o   Pola  Hubungan  Lebih Formal, Satu  Arah dan Otokratis.
o   “Sukses” » “Hasil/ Prestasi Belajar”
o   Menekankan “Hard Skill”





Tuntutan Eksternal
Ø  Orientasi terhadap “human development “ (Intelektual , ketrampilan dan moral & periaku profesional ).
Ø  Masalah yang dihadapi lebih “complex”, yang memerlukan ketangguhan  daya  nalar, fisik dan psikis.
Ø  Sikap - Sikap  Profesional  (kejujuran, adil, respek, keunggulan).
Ø  Pola Hubungan Informal, persahabatan, saling memahami, kedamaian,leadership)
Ø  “Sukses” » “Hasil  Prestasi/Karya Total”
Ø  Menekankan pada “Soft skill”
Dengan adanya perbedaan antara yang diberikan di pendidikan dengan apa yang diharapkan dimasyarakat maka yang harus dilakukan adalah
“HARUS SEGERA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN  PENDIDIKAN YANG KONDUSIF “
Dengan otonomi pendidikan diharapkan sekolah akan mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif, sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi  yang tepat dengan tuntutan lingkungan eksternal ( Harapan lingkungan industri)


Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu 

Pembekalan Multi kompetensi Kepada Siswa

o   INTELLECTUAL DEVELOPMENT  
(Pengembangan Intelektual)
o   EMOTIONAL DEVELOPMENT
(Pengembangan Kematangan Emosional)
o   ADVERSITY DEVELOPMENT
(Pengembangan Ketangguhan Diri )


“Multi Kompetensi” Dibutuhkan Oleh Siswa karena kesuksesan seseorang ditentukan oleh :
20 % kecerdasan intelektualnya (IQ),
50 % kematangan emosionalnya (EQ) à Soft Skill
30 % ketabahan/kegigihan (AQ) à Soft Skill
Jadi dapat kita liat intelektual memiliki peranan paling kecil dari penentuan kesuksesan maka pendidikan tidak hanya dapat menanamkan nilai intelektual saja pada muridnya tapi ketiga komponen diatas harus ditanamkan dalam pendidikan agar anak dapat mmencapai kesuksesan dengan baik.
Penanaman nilai-nilai olimpisme di institusi pendidikan merupakan pendekatan yang efektif dalam mengembangkan “soft skill” siswa. Karena olimpisme merupakan :
v  Suatu filsafat kehidupan, yang menyatukan dan menyeimbangkan badan yang sehat dengan kemauan dan kecerdasan.
v  Kesatuan antara olahraga, kebudayaan dan pendidikan . Olympism = Sport + Culture + Education)
v  Gerakan olahraga selain mengembangkan pola hidup yang sehat,  Juga merupakan suatu cara untuk menggembirakan diri  dan meningkatkan mutu dan nilai pendidikan.

“ Olympism “ Sangat Relevan Dengan Tuntuan Lingkungan Eksternal Pendidikan
Filosofi & Nilai-nilai Yang Terkandung:
          Visioner (tujuan jangka panjang)
          Peaceful (kedamaian)
          No Discrimination (tidak diskriminatif)
          Mutual Understanding (saling memahami)
          Friendship (persahabatan)
          Solidarity (solidaritas)
          Fair Play (kejujuran,adil,wajar)
          Excellence (keunggulan)
          Fun (kesenangan)
          Respect (menghargai)
          Human Development  (pengembangan diri) 
          Leadership (Kepemimpinan)
          Motivation (semangat,pantang menyerah)
          Team Work (kerjasama, sinergi) 

Relevansi Motto Olimpiade Dengan Kriteria Manusia Yang Profesional

Citius
(Paling Cepat Dalam Berdaptasi)
Altius
Memiliki Prestasi /Kinerja Paling Tinggi
Fortius
(Memiliki Daya Saing Paling Kuat )

Penanaman nilai-nilai olimpisme dalam pendidikan dengan Menggunakan  metode “ proses dinamika kelompok“ atau   “quantum learning process”

 


Banyak sekali hal yang harus dibenahi dari pendidikan kita di Indonesia ini, pendidikan kita sudah tidak sesuai dengan apa yang diminta di lingkungan luar. Maka penanaman nilai olimpisme dapat membantu pendidikan kita untuk memperbaiki kekurangan yang mereka miliki. Nilai-nilai olimpisme dapat membuat kita menjadi lebih peduli, bertindak dengan baik, serta bersahabat dengan sesame agar menciptakan suasana kondusif dalam berbagai bidang termaksud pendidikan.

Semoga pendidikan kita dapat lebih baik lagi dalam segala aspek agar dapat menghasilkan lulusan yang memiliki sumber daya manusia yang tinggi dan jiki sumberdaya manusia kita tinggi kita dapat bersaing secara global.