Blogger Widgets

Jumat, 14 November 2014

Olymphis 10


PENANAMAN OLIMPISME  UNTUK MEMBANGUN LINGKUNGAN PENDIDIKAN YANG KONDUSIF

Pada materi ke 10 ini kita membahas tentang olimpisme untuk membangun lingkungan pendidikan yang kondusif. Kita ketahui nilai-nilai dalam olimpisme yaitu respect, excellence, dan friendship sangatlah baik diterapkan dalam segala bidang termaksud bidang pendidikan. Yang saya ketahui pendidikan adalah segala tindakan yang disengaja yang dilakukan oleh orang dewasa yang bertanggung jawab moral dalam rangka membantu anak yang belum dewasa untuk menjadi dewasa dan mandiri dan pendidikan juga dapat membangun potensi yang anak bawa sejak lahir. Namun pendidikan saat ini belumlah kondusif dapat kita lihat perbedaan antara proses pendidikan dengan tuntutan dari luar yang dinginkan :

 Proses pendidikan 

o   Orientasi terhadap pengembangan
o   Intelektual (Intellectual development)
o   Penyiapan untuk menghadapi masalah yang sederhana 
o   Pembentukan Sikap-Sikap Dasar “Normatif” (etika, sopan - santun, disiplin, birokratis)
o   Pola  Hubungan  Lebih Formal, Satu  Arah dan Otokratis.
o   “Sukses” » “Hasil/ Prestasi Belajar”
o   Menekankan “Hard Skill”





Tuntutan Eksternal
Ø  Orientasi terhadap “human development “ (Intelektual , ketrampilan dan moral & periaku profesional ).
Ø  Masalah yang dihadapi lebih “complex”, yang memerlukan ketangguhan  daya  nalar, fisik dan psikis.
Ø  Sikap - Sikap  Profesional  (kejujuran, adil, respek, keunggulan).
Ø  Pola Hubungan Informal, persahabatan, saling memahami, kedamaian,leadership)
Ø  “Sukses” » “Hasil  Prestasi/Karya Total”
Ø  Menekankan pada “Soft skill”
Dengan adanya perbedaan antara yang diberikan di pendidikan dengan apa yang diharapkan dimasyarakat maka yang harus dilakukan adalah
“HARUS SEGERA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN  PENDIDIKAN YANG KONDUSIF “
Dengan otonomi pendidikan diharapkan sekolah akan mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif, sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi  yang tepat dengan tuntutan lingkungan eksternal ( Harapan lingkungan industri)


Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu 

Pembekalan Multi kompetensi Kepada Siswa

o   INTELLECTUAL DEVELOPMENT  
(Pengembangan Intelektual)
o   EMOTIONAL DEVELOPMENT
(Pengembangan Kematangan Emosional)
o   ADVERSITY DEVELOPMENT
(Pengembangan Ketangguhan Diri )


“Multi Kompetensi” Dibutuhkan Oleh Siswa karena kesuksesan seseorang ditentukan oleh :
20 % kecerdasan intelektualnya (IQ),
50 % kematangan emosionalnya (EQ) à Soft Skill
30 % ketabahan/kegigihan (AQ) à Soft Skill
Jadi dapat kita liat intelektual memiliki peranan paling kecil dari penentuan kesuksesan maka pendidikan tidak hanya dapat menanamkan nilai intelektual saja pada muridnya tapi ketiga komponen diatas harus ditanamkan dalam pendidikan agar anak dapat mmencapai kesuksesan dengan baik.
Penanaman nilai-nilai olimpisme di institusi pendidikan merupakan pendekatan yang efektif dalam mengembangkan “soft skill” siswa. Karena olimpisme merupakan :
v  Suatu filsafat kehidupan, yang menyatukan dan menyeimbangkan badan yang sehat dengan kemauan dan kecerdasan.
v  Kesatuan antara olahraga, kebudayaan dan pendidikan . Olympism = Sport + Culture + Education)
v  Gerakan olahraga selain mengembangkan pola hidup yang sehat,  Juga merupakan suatu cara untuk menggembirakan diri  dan meningkatkan mutu dan nilai pendidikan.

“ Olympism “ Sangat Relevan Dengan Tuntuan Lingkungan Eksternal Pendidikan
Filosofi & Nilai-nilai Yang Terkandung:
          Visioner (tujuan jangka panjang)
          Peaceful (kedamaian)
          No Discrimination (tidak diskriminatif)
          Mutual Understanding (saling memahami)
          Friendship (persahabatan)
          Solidarity (solidaritas)
          Fair Play (kejujuran,adil,wajar)
          Excellence (keunggulan)
          Fun (kesenangan)
          Respect (menghargai)
          Human Development  (pengembangan diri) 
          Leadership (Kepemimpinan)
          Motivation (semangat,pantang menyerah)
          Team Work (kerjasama, sinergi) 

Relevansi Motto Olimpiade Dengan Kriteria Manusia Yang Profesional

Citius
(Paling Cepat Dalam Berdaptasi)
Altius
Memiliki Prestasi /Kinerja Paling Tinggi
Fortius
(Memiliki Daya Saing Paling Kuat )

Penanaman nilai-nilai olimpisme dalam pendidikan dengan Menggunakan  metode “ proses dinamika kelompok“ atau   “quantum learning process”

 


Banyak sekali hal yang harus dibenahi dari pendidikan kita di Indonesia ini, pendidikan kita sudah tidak sesuai dengan apa yang diminta di lingkungan luar. Maka penanaman nilai olimpisme dapat membantu pendidikan kita untuk memperbaiki kekurangan yang mereka miliki. Nilai-nilai olimpisme dapat membuat kita menjadi lebih peduli, bertindak dengan baik, serta bersahabat dengan sesame agar menciptakan suasana kondusif dalam berbagai bidang termaksud pendidikan.

Semoga pendidikan kita dapat lebih baik lagi dalam segala aspek agar dapat menghasilkan lulusan yang memiliki sumber daya manusia yang tinggi dan jiki sumberdaya manusia kita tinggi kita dapat bersaing secara global.