PENANAMAN
OLIMPISME UNTUK MEMBANGUN LINGKUNGAN
PENDIDIKAN YANG KONDUSIF
Pada materi ke 10 ini kita
membahas tentang olimpisme untuk membangun lingkungan pendidikan yang kondusif.
Kita ketahui nilai-nilai dalam olimpisme yaitu respect, excellence, dan
friendship sangatlah baik diterapkan dalam segala bidang termaksud bidang
pendidikan. Yang saya ketahui pendidikan adalah segala tindakan yang disengaja
yang dilakukan oleh orang dewasa yang bertanggung jawab moral dalam rangka
membantu anak yang belum dewasa untuk menjadi dewasa dan mandiri dan pendidikan
juga dapat membangun potensi yang anak bawa sejak lahir. Namun pendidikan saat
ini belumlah kondusif dapat kita lihat perbedaan antara proses pendidikan
dengan tuntutan dari luar yang dinginkan :
Proses pendidikan
o
Orientasi terhadap pengembangan
o
Intelektual (Intellectual development)
o
Penyiapan untuk menghadapi masalah yang
sederhana
o
Pembentukan Sikap-Sikap Dasar “Normatif”
(etika, sopan - santun, disiplin, birokratis)
o
Pola
Hubungan Lebih Formal, Satu Arah dan Otokratis.
o
“Sukses” » “Hasil/ Prestasi
Belajar”
o
Menekankan “Hard Skill”
Tuntutan Eksternal
Ø Orientasi
terhadap “human development “ (Intelektual , ketrampilan dan moral &
periaku profesional ).
Ø Masalah
yang dihadapi lebih “complex”, yang memerlukan ketangguhan daya nalar, fisik dan psikis.
Ø Sikap
- Sikap Profesional (kejujuran, adil, respek, keunggulan).
Ø Pola
Hubungan Informal, persahabatan, saling memahami, kedamaian,leadership)
Ø “Sukses”
»
“Hasil Prestasi/Karya Total”
Ø Menekankan
pada “Soft skill”
Dengan adanya perbedaan antara yang diberikan di
pendidikan dengan apa yang diharapkan dimasyarakat maka yang harus dilakukan
adalah
“HARUS SEGERA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN YANG KONDUSIF “
Dengan otonomi pendidikan diharapkan sekolah akan
mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif, sehingga menghasilkan
lulusan yang memiliki kompetensi yang tepat
dengan tuntutan lingkungan eksternal ( Harapan lingkungan industri)
Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu
Pembekalan
Multi kompetensi Kepada Siswa
o
INTELLECTUAL DEVELOPMENT
(Pengembangan Intelektual)
o
EMOTIONAL DEVELOPMENT
(Pengembangan Kematangan Emosional)
o
ADVERSITY DEVELOPMENT
(Pengembangan Ketangguhan Diri )
“Multi Kompetensi” Dibutuhkan Oleh Siswa karena
kesuksesan seseorang ditentukan oleh :
20 % kecerdasan intelektualnya (IQ),
50 % kematangan emosionalnya (EQ) à Soft Skill
30 % ketabahan/kegigihan (AQ) à Soft Skill
Jadi dapat kita liat intelektual memiliki peranan paling
kecil dari penentuan kesuksesan maka pendidikan tidak hanya dapat menanamkan
nilai intelektual saja pada muridnya tapi ketiga komponen diatas harus
ditanamkan dalam pendidikan agar anak dapat mmencapai kesuksesan dengan baik.
Penanaman
nilai-nilai olimpisme di institusi pendidikan merupakan pendekatan yang efektif
dalam mengembangkan “soft skill” siswa. Karena olimpisme
merupakan :
v
Suatu filsafat kehidupan, yang menyatukan dan
menyeimbangkan badan yang sehat dengan kemauan dan kecerdasan.
v
Kesatuan antara olahraga, kebudayaan dan
pendidikan . Olympism = Sport + Culture + Education)
v
Gerakan olahraga selain mengembangkan pola hidup
yang sehat, Juga merupakan suatu cara
untuk menggembirakan diri dan meningkatkan
mutu dan nilai pendidikan.
“
Olympism “ Sangat Relevan Dengan Tuntuan Lingkungan Eksternal Pendidikan
Filosofi & Nilai-nilai
Yang Terkandung:
•
Visioner (tujuan jangka panjang)
•
Peaceful (kedamaian)
•
No Discrimination (tidak diskriminatif)
•
Mutual Understanding (saling memahami)
•
Friendship (persahabatan)
•
Solidarity (solidaritas)
•
Fair Play (kejujuran,adil,wajar)
•
Excellence (keunggulan)
•
Fun (kesenangan)
•
Respect (menghargai)
•
Human Development (pengembangan diri)
•
Leadership (Kepemimpinan)
•
Motivation (semangat,pantang menyerah)
•
Team Work (kerjasama, sinergi)
Relevansi Motto Olimpiade Dengan Kriteria
Manusia Yang Profesional
Citius
(Paling Cepat Dalam Berdaptasi)
Altius
Memiliki Prestasi /Kinerja Paling
Tinggi
Fortius
(Memiliki Daya Saing Paling Kuat )
Penanaman nilai-nilai olimpisme dalam pendidikan
dengan Menggunakan metode “ proses
dinamika kelompok“ atau “quantum
learning process”
Banyak sekali hal yang harus dibenahi dari
pendidikan kita di Indonesia ini, pendidikan kita sudah tidak sesuai dengan apa
yang diminta di lingkungan luar. Maka penanaman nilai olimpisme dapat membantu
pendidikan kita untuk memperbaiki kekurangan yang mereka miliki. Nilai-nilai
olimpisme dapat membuat kita menjadi lebih peduli, bertindak dengan baik, serta
bersahabat dengan sesame agar menciptakan suasana kondusif dalam berbagai
bidang termaksud pendidikan.
Semoga pendidikan kita dapat lebih baik lagi dalam
segala aspek agar dapat menghasilkan lulusan yang memiliki sumber daya manusia
yang tinggi dan jiki sumberdaya manusia kita tinggi kita dapat bersaing secara
global.