Gerbang Masa Depan
Gerbang masa depan sudah di depan mata ku. Aku tak tau
bagaimna cara memasukinya, dengan kaki kanan atau kaki kiri kah aku akan
memasuki gerbang itu. Gerbang itu benar-benar sudah didepan mata, persis
dihadapanku dan hingga kusadari aku belum siap melangkahkan kaki ini untuk
memasukinya. Sejuta kekhawatiran merasuk dalam hatiku, aku terdiam bagaikan
patung didepan gerbang itu. Ingin melangkah namun aku belum siap sedangkan
inggin mundur itu tidak akan mungkin bisa.
Aku memiliki dua pilihan yaitu melangkah maju memasuki
gerbang itu atau hanya diam bagai patung tanpa makna. Ini adalah masa yang paling berat
untuk aku, aku ingin balik kemasa lalu masa dimana aku tidak harus banyak
berfikir untuk melangkah. Masa dimana kesalahan langkahku menjadi hal yang dapat
dimaklumkan oleh setiap mata yang melihat. Di depan gerbang ini dan dalam diam
ku, aku membayangkan masa indah itu datang kembali , aku tertawa riang tanpa
beban, berlari menelusuri hamparan padang rumput yang luas dan ketika kaki
kecilku tersandung batu aku melihat sesosok pria yang wajahnya sangat tidak
asing dimata ini.
Pria itu mengulurkan tangannya dengan senyum yang
dapat mendamaikan hatiku, ia membantu aku berdiri untuk berlari kembali. Pria
itu tak peduli berapa kali aku terjatuh dia selalu ada disamping ku untuk
selalu membuat aku berdiri kembali. Sosok itu begitu berarti dihidupku, dia lah
pria yang aku panggil “PAPA”. Papa bagaikan sesosok malaikat yang tuhan
kirimkan untuk aku, aku tidak pernah mendengar kata “lelah” dari bibirnya namun
aku dapat membaca kata “lelah” dari matanya yang sudah tidak dapat melihat
dengan jelas, dari kulitnya yang mulai mengeriput dan dari rambutnya yang mulai
memutih.
Tuhan bantu aku untuk melewati gerbang ini, bantu
hamba mu ini melewati setiap rintangan di depan dan buang semua kecemasan dalam
hati ini. Tuhan, izinkan aku membahagiakan sesosok pria itu, pria yang selalu
membantu ku hingga di depan gerbang ini saja dia terus mendorongku untuk
memasuki gerbang ini dengan baik agar mendapat berkah dan ridhomu ya Tuhan.
Tuhan, yakinkan hati ku tuk melangkahkan kaki ini, dengan menyebut namamu aku
melangkah untuk membaut sesosok pria itu bangga atas apa yang nanti aku
dapatkan dan bantu aku melewati semua ini agar aku dapat membantu membuat
senyum di bibirnya. Tuhan, bantu aku berdiri tegak dan mengandeng tangan pria
ini membuat dia selalu tersenyum disampingku hingga pada waktunya kau akan
pisahkan kami untuk kehidupan yang lebih abadi di sisimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar