Blogger Widgets

Sabtu, 04 Oktober 2014

Olymphis 2


SEJARAH DAN FILOSOFI OLIMPIADE KUNO
(Sebagai Awal Lahirnya Olimpisme)

  • Sejarah olimpiade kuno ini berawal dari ditemukan kembali prasti peninggalan kebudayaan kota Olimpia oleh tentara Jerman pada akhir abad 19.
  • Prasasti yang ditemukan menggambarkan kegiatan sebuah  festival Olahraga  yang berkaitan dengan  acara ritual  penyembahan dewa Zeus
  • Olimpiade, pada mulanya adalah bagian dari ritual keagamaan bangsa Yunani (Greece) dan koloninya untuk menyembah dan memuja Dewa Zeus (dewa penguasa  gunung  olympia /olympus).
  • Setelah dilakukan ritual keagamaan di sebuah kuil di sebuah bukit  Kronus di Gunung  Olympia , maka selanjutnya dilakukan sebuah festival/lomba  olahraga yang diikuti oleh ratusan atlit bangsa Yunani yang dimaksudkan sebagai penghargaan dan rasa syukur bagi dewa Zeus.
  • Olahraga yang diperlombakan pada awalnya adalah : lari (192 M, 384 M dan 1344 M), gulat, penthatlon (lompat jauh,lempar lembing, lari 192 M, lempar cakram dan lempar martil), tinju, balap kereta kuda, pancration (gabungan tinju dan gulat), balap kuda, dan lomba lari dengan membawa senjata.
Sesungguhnya olimpiade ini adalah ritual keagamaan dan pada saat perlombaain tidak boleh memakai pakaian karena untuk menjaga kesucian perlombaan tersebut. Pemenang dari perlombaan ini mendapatkan mahkota dari daun zaitun dan mendapat gelar “pahlawan”. Gelar “pahlawan” pada zaman itu sangat berarti karena setiap pemilik gelar “pahlawan” itu jalan dia akan dihormati oleh orang-orang.

Filosofi & Nilai- Nilai 
Dalam Peyelengaraan Olimpiade Kuno
  1. Selalu menjaga kesucian diri selama bertanding
  2. Kekuatan & kebugaran fisik, ketrampilan dan ketahanan mental (jiwa satria)
  3. Semangat untuk beprestasi
  4. Kejujuran dalam pertandingan
  5. Saling menghargai
  6. Terciptanya perdamaian
  7. Terjalinnya kompromi dan kesepakatan antar suku
  8. Penghargaan tertinggi (pahlawan, hadiah, monomen) bagi yang berprestasi
  9. Peningkatan ekonomi (transaksi usaha, perdagangan)
  10. Sukaria/sukacita

Pandangan  Beberapa Filusuf  Dunia Yang Sejalan  Dengan  Filofofi  Olahraga  Dalam Olimpiade  Kuno
Plato mengemukakan bahwa ”Olahraga bukanlah tujuan akhir, tetapi sebagai alat untuk menjadikan manusia menjadi orang yang sehat”. Plato juga percaya bahwa kebahagiaan seseorang ataupun masyarakat selalu tergantung dari hasil pendidikan yang tugasnya bukan dibebankan kepada orang tua saja, (tetapi juga menjadi tanggung jawab sekolah dan masyarakat, pendidikan)
               
Aristoteles berpendapat bahwa ”Kesehatan pikiran selalu tergantung dari kesehatan badan, maka olahraga hendaknya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan.




1 komentar: